CORONGTIMUR.COM, Merauke – Karantina Pertanian merupakan benteng yang mencegah masuk, tersebar dan keluarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK). Pemantauan merupakan suatu kegiatan Karantina Pertanian untuk mengetahui potensi daerah sebaran HPHK.
Selasa-Kamis (29-31/8) Karantina Pertanian Merauke menyelenggarakan Workshop Regional Pemantauan HPHK dengan mengambil tema “Evaluasi dan Komunikasi Dalam Rangka Meningkatkan Dampak Surveilans Terhadap Tindakan Karantina Hewan Di Regional Papua” di Hotel Halogen, Provinsi Papua Selatan.
“Banyak penyakit HPHK yang sudah ada di Indonesia. Namun di Papua masih bebas terhadap beberapa penyakit HPHK, yang apabila masuk akan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat” ungkap Cahyono dalam sambutannya.
Terdapat penyakit, African Swine Fever (ASF) yang menyerang pada babi, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, Avian Influenza (AI) yang menyerang unggas dewasa, Rabies pada kucing dan anjing, yang belum ada di Papua.
“Melalui Workshop ini, harapannya semakin memperkuat sinergitas dan koordinasi antara UPT Karantina Pertanian se-Papua dengan Dinas yang membidangi fungsi peternakan di Regional Papua” tambah Cahyono
Giat ini menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Prof. Dr. drh. Bambang Sumiarto, SU., M.Sc selaku Wakil Ketua Komisi Ahli Keswan, Kesmavet, dan Karantina Hewan, drh. Widi Hananto, MP selaku Dokter Hewan Karantina Ahli Madya dari Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati, drh. Rafael Heri Nugroho selaku Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Provinsi Papua Selatan, Dr. drh. Retno Octorina, M.M.A selaku Dokter Hewan Karantina Ahli Utama dari Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani.