BPHS GMIH Gelar Ibadah Syukur Natal Kristus 2022, Begini Refleksi Ketua Sinode GMIH Pdt. Dr. Demianus Ice, M.Th

Ketua Umum Sinode GMIH, Pdt. Dr. Demianus Ice,M.Th
Ketua Umum Sinode GMIH, Pdt. Dr. Demianus Ice, M.Th

CORONGTIMUR.COM, HALUT – Senin (26/12/2022), pukul 20:00 (WIT), bertempat di Kantor Sinode Jln. Kemakmuran Tobelo (HALUT), BPHS GMIH menggelar Ibadah Syukur Natal Yesus Kristus Tahun 2022. Ibadah tersebut dihadiri oleh 30 orang lebih anggota BPHS GMIH dan para Pendeta yang ada di seputaran kota Tobelo, dan yang bertugas membawah PA yakni Pdt. Arnold Surat, S.Ag.,M.Th.

Dalam PA pada ibadah tersebut, Ketua Sinode Pdt. Dr. Demianus Ice, M.Th menyampaikan refleksi PAnya dengan berlandaskan pada bacaan Alkitab dalam Yesaya 54:15-17.

“Kita sekarang berada pada beberapa varian, dalam konteks berhadapan dengan pergumulan GMIH yang turut mempengaruhi kita semua baik Pendeta, Penatua, dan Diaken. Varian itu ialah:

1) Varian berpikir. Hal ini dimaksudkan karena dalam berbagai persoalan yang kita hadapi, kita kadang tidak berpikir secara baik dan matang dalam mengambil sebuah keputusan. Oleh sebab itu, kita semua haruslah memutuskan sesuatuĀ  dilandasi dengan berpikir yang benar.

2) Varian pemahaman. Kita harus memiliki pemahaman atau pengertian. Dan dari pengertian itu, kita mengambil sebuah tindakan. Semua dinamika bergereja haruslah dilandasi dengan pemahaman yang baik, sehingga pemahaman yang kita sampaikan dapat dimengerti atau dipahami secara baik pula, supaya respon kita terhadap dinamika yang terjadi betul-betul dapat di mengerti secara baik.

3) Varian perilaku. Ini adalah serangkaian tindakan oleh orang-orang tertentu. Sesuatu yang baik belum tentu benar, tapi sesuatu yang benar sudah tentu baik. Karena itu, berpikirlah yang benar, supaya pemahaman kita berdasar guna membangun pemahaman yang baik, serta yang berdampak pada perilaku kita.

Ketiga varian diatas perlu kita rawat dalam rangka merespon dinamika bergeraja kita, Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH). Tantangan gereja masa kini perlu dihadapi dengan pikiran yang benar, pemahaman yang baik, dan tentu juga ditopang dengan perilaku yang berintegritas, agar kita menjadi kuat, dan fokus pada pekerjaan kita, yakni pekerjaan Tuhan.

Seperti yang di sampaikan oleh Nabi Yesaya itu sendiri dalam Yesaya 54:17, “Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN”.

Karena itu semua orang berhak berdoa kepada Allah, dan Allah punya kebebasan untuk memihak kepada siapa Allah menolong dan kepada siapa Allah memihak. Karena setiap orang dapat berdoa kepada Allah yang sama, dan Allah punya kebebasan untuk menentukan siapa yang Ia tolong.

Jika kita sudah punya cara pikir yang baik, dan pemahaman yang baik, maka akan mempengaruhi perilaku kita. Perilaku kita akan mencerminkan pemahaman dan cara berpikir kita, karena cara pikir menentukan tindakan. Kita semua sebagai hamba dan pelayan Tuhan hanya berusaha mencari keadilan Tuhan terus-menerus, sampai Tuhan menjawabnya. Karena keyakinan kita akanĀ  keselamatan kita, bukan didasarkan pada kehendak kita. Itu semua hanya oleh anugerah Allah semata.” Tuturnya.

Dalam ibadah syukur perayaan Natal tersebut, juga didoakan secara khusus terkait dinamika organisasi GMIH yang sementara dihadapi, jemaat-jemaat di GMIH dalam kehidupan bergereja, serta persoalan-persoalan sosial lainnya.
(Red/MM).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *