AMGPM Bacan dan Obi Sukses Ikuti Pendidikan AMDAL di Ambon

Peserta Pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Kota Ambon Provinsi Maluku (Foto: Istimewah)

CORONGTIMUR.COM, HALSEL- Pengurus Besar Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (PB AMGPM) bersama Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada menggelar Pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Kota Ambon Provinsi Maluku.

Acara ini diikuti sebanyak 34 Peserta dari masing masing daerah AMGPM wilayah Pelayanan Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 11-15 Oktober 2021 ini bertujuan memberikan pemahaman tentang dasar-dasar Amdal, proses penyusunan dan penilaian AMDAL.

Pengurus Daerah AMGPM Pulau Bacan dan Pulau Obi Kabupaten Halmahera Selatan mendelegasikan 5 peserta antara lain Obet Siar, Elias Saroa, Dessy Mamole, Brayen Putra Lajame dan Rinaldo Dogowini pada kegiatan tersebut.

“Amdal merupakan instrumen penting dalam suatu pembangunan projek, kajian terhadap dampak yang akan terjadi di kemudian hari oleh pembangunan proyek tersebut akan termuat di dalam Amdal,” kata Brayen M. Lajame peserta Pendidikan AMDAL delegasi dari AMGPM daerah Bacan

Brayen menjelaskan bahwa masyarakat secara umum yang akan merasakan dampak lingkungan akibat dari usaha atau kegiatan proyek oleh pemrakarsa, untuk itu melalui pendidikan AMDAL ini ia berharap mampu mengadvokasi masyarakat sesuai dengan kaidah AMDAL itu sendiri kedepannya.

Sedangkan peserta lainnya, Elias Saroa juga mengaku tercerahkan terkait Amdal serta hal-hal lain mengenai lingkungan

“ini kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kami karena daerah kami Pulau Obi merupakan objek vital nasional dan masuk kategori kawasan industri,” kata Elias.

“Pelatihan ini juga membekali kami dengan pengetahuan terkait bagaimana kita menyusun dan melakukan penilaian AMDAL terhadap pembangunan projek,” pungkasnya.

Ketua Umum PB AMGPM, Melkianus Sairdekut dalam sambutannya berharap agar seluruh pemuda bersama-sama menjadi Pioneer dalam mengadvokasi masyarakat yang mengalami dampak dari setiap persoalan pembangunan dan aktivitas projek pada daerah masing-masing, dan tetap menjadi garam dan terang dunia. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *