SD Negeri Pintatu Dipalang, Jam Belajar Siswa Terganggu

CORONGTIMUR.COM, Haltim – Masalah lahan tak kunjung selesai Sekolah Dasar (SD) Negeri Pintatu, Kecamatan Wasile Selatan, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Provinsi Maluku Utara, di palang pemilik lahan.

Dari informasi yang dihimpun media ini, menyebutkan, pemalangan sekolah dilakukan lantaran masalah lahan tersebut hingga kini tidak diselesaikan.

Dari hal tersebut, membuat para siswa harus libur dan proses belajar mengajar terpaksa terganggu.

Pantauan media ini pada pintu masuk pagar depan telah di palang menggunakan kayu balak dan papan.

Salah satu guru SD Negeri Pintatu, Simon Dawile saat ditemui awak media Corongtimur.com, sangat menyayangkan adanya masalah sengketa lahan yang belum kunjung selesai.

Menurut Simon, dengan pemalangan sekolah kerap terjadi, pihak sekolah sudah menyampaikan perihal tersebut ke pihak terkait, sehingga beberapa waktu lalu telah melakukan pertemuan antara pemilik lahan dan Pemerintah Desa Pintatu.

“Namun, hingga kini pemalangan masih saja terjadi. Pemalangan dilakukan pada Jumat pekan kemarin,” cetusnya, Senin (6/9/2021).

Dari pemalangan itu, membuat para guru dan siswa-siswi dengan keadaan terpaksa harus meliburkan diri sampai pada waktu yang belum ditentukan.

Untuk jadwal masuk sekolah, kata Simon, para siswa-siswi hari ini (Senin red) kelas 1 dan 4, untuk Selasa kelas 2 dan 5, Rabu 3 dan 6.

“Setiap hari jadwal sekolah berjalan hanya saja per hari 2 kelas. Sementara jamnya dari pukul 07.15 wit sampai 10.00 wit, kita sesuaikan dengan anjuran prokes pada pandemi covid-19. Kasihan juga para siswa sekolah hanya 2 kali seminggu baru sekolahnya sudah dipalang,” kesal Simon.

Meski begitu, Simon berharap, masalah ini secepatnya diselesaikan agar para siswa kembali sekolah dengan baik.

“Pihak terkait secepatnya menyelesaikan supaya sekolah kembali normal seperti biasanya,” harapnya.

Sementara salah satu pemilik lahan, Lewi Arakiau mengatakan, masalah ini sudah disampaikan secara baik kepada Kepala Sekolah sebelumnya pada beberapa tahun yang lalu, kemudian dijanjikan untuk diselesaikan.

“Kami palang sekolah sudah berulang kali, hanya saja tidak ditindaklanjuti,” katanya.

Lewi mengakui, pertemuan beberapa waktu lalu dengan Pemerintah Desa Pintatu, sehingga sudah dilakukan pengukuran lahan yang masuk dalam lokasi sengketa.

“Kita berharap pihak terkait secepatnya menyelesaikan. Padahal, kita juga sudah kasih kesempatan berulang kali, hanya saja tidak ditindaklanjuti dengan baik, akhirnya masalah tidak pernah selesai,” paparnya.

Penulis  : Tim
Editor    : Redaksi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *